1.    Kartu Halo (GSM)

2.    Simpati (GSM)

3.    Kartu AS (GSM)

4.    XL (GSM)

5.    Matrix (GSM)

6.    Mentari (GSM)

7.    IM3 (GSM)

8.    Starone (CDMA)

9.    Three (GSM)

10. Axis (GSM)

11. Esia (CDMA)

12. Fren (CDMA)

13. Smartfren (CDMA)

14. Ceria Mobile

15. Hepi (CDMA)

16. Hauraa (GSM)

17. ByRU (GSM)

18. Kartu Facebook (GSM)

19. Kartu Prima (GSM)

20. Kartu Ummat (CDMA)

21. Pasti (GSM)

22. Jempol (GSM)

23. Bebas (GSM)

LTE (Long Term Evolution) adalah sebuah nama baru dari layanan yang mempunyai kemampuan tinggi dalam sistem komunikasi bergerak (mobile). Merupakan langkah menuju generasi ke-4 (4G) dari teknologi radio yang dirancang untuk meningkatkan kapasitas dan kecepatan jaringan telepon mobile. Dimana generasi sebelumnya dikenal sebagai 3G (untuk "generasi ketiga"), LTE dipasarkan sebagai 4G. Atau, ada juga yang menyebutnya 3GPP Long Term Evolution adalah sebuah standar komunikasi akses data nirkabel tingkat tinggi yang berbasis pada jaringan GSM/EDGE dan UMTS/HSPA. Jaringan antarmuka-nya tidak cocok dengan jaringan 2G dan 3G, sehingga harus dioperasikan melalui spektrum nirkabel yang terpisah. Teknologi ini mampu download sampai dengan tingkat 300mbps dan upload 75mbps. LTE pertama kali diluncurkan oleh TeliaSonera di Oslo dan Srockholm pada 14 Desember 2009. LTE adalah teknologi yang didaulat akan menggantikan UMTS/HSDPA. LTE diperkirakan akan menjadi standarisasi telepon selular secara global yang pertama. LTE menggunakan Orthogonal Frequency Division Mutiplexing (OFDM) yang mentransmisikan data melaului banyak operator spektrum radio yang masing-masing nya sebesar 180 kHz. OFDM melakukan transmisi dengan cara membagi aliran data menjadi banyak aliran-aliran yang lebih lambat yang ditransmisikan secra serentak. Dengan menggunakan OFDM memperekecil kemungkinan terjadinya efek multi path. Meningkatakan kecepatan transmisi secara keseluruhan, channel transmisi yang digunakan LTE diperbesar dengan cara meningkatan kuantitas jumlah operator spectrum radio tanpa mengganti parameter channel spectrum radio itu sendiri. LTE harus bisa beradaptasi sesuai jumlah bandwith yang tersedia. Menurut IMT Advanced (International Mobile Telecommunications Advanced), LTE tidak sepenuhnya sesuai dengan persyaratan 4G.

Syarat 4G :

• Puncak download angka 326,4 Mbit / s untuk 4x4 antena, dan 172,8 Mbit / s untuk antena 2x2 (menggunakan 20 MHz dari spektrum).
• Puncak upload angka 86,4 Mbit / s untuk setiap 20 MHz dari spektrum menggunakan satu antena.
• Lima terminal yang berbeda kelas telah ditetapkan dari kelas sentris suara sampai akhir tinggi terminal yang mendukung kecepatan data puncak. Semua terminal akan dapat memproses 20 MHz bandwidth.
• Pada sedikitnya 200 pengguna aktif dalam setiap 5 MHz sel. (Khususnya, 200 data aktif klien)
• Sub-5 ms latency untuk paket IP kecil
• Meningkatkan fleksibilitas spektrum, dengan spektrum didukung irisan sekecil 1,5 MHz dan sebesar 20 MHz (W-CDMA membutuhkan 5 MHz iris, menyebabkan beberapa masalah dengan roll-beluk teknologi di negara-negara di mana 5 MHz adalah jumlah alokasi umum spektrum, dan sering telah digunakan dengan warisan standar seperti 2G GSM dan cdmaOne.) Membatasi ukuran untuk 5 MHz juga membatasi jumlah bandwidth per handset
• Dalam 900 MHz pita frekuensi yang akan digunakan di daerah pedesaan, mendukung ukuran sel yang optimal dari 5 km, 30 km ukuran dengan kinerja yang masuk akal, dan sampai 100 km sel ukuran yang didukung dengan kinerja yang dapat diterima. Di kota dan daerah perkotaan, frekuensi yang lebih tinggi (seperti 2,6 GHz di Uni Eropa) digunakan untuk mendukung kecepatan tinggi mobile broadband. Dalam kasus ini, mungkin ukuran sel 1 km atau bahkan kurang.
• Mendukung mobilitas yang baik. Data mobile kinerja tinggi adalah mungkin pada kecepatan hingga 120 km / jam, dan pelayanan dasar adalah mungkin pada kecepatan hingga 350 km / jam
• Bisa berjalan dengan standar sebelumnya (pengguna dapat secara transparan memulai panggilan atau transfer data dalam suatu daerah menggunakan standar LTE, dan, harus cakupan tidak tersedia, melanjutkan operasi tanpa ada tindakan dari mereka menggunakan GSM / GPRS atau W-CDMA berbasis UMTS atau bahkan jaringan 3GPP2 seperti cdmaOne atau CDMA2000)
• Dukungan untuk MBSFN (Single Frekuensi Broadcast Multicast Network). Fitur ini dapat memberikan layanan seperti Mobile TV menggunakan LTE infrastruktur, dan merupakan pesaing untuk DVB-H berbasis siaran TV.
• PU2RC sebagai solusi praktis untuk MU-MIMO. Prosedur rinci untuk umum MIMO MU-operasi diserahkan ke rilis berikutnya, misalnya, LTE-Advanced, di mana diskusi lanjutan akan diadakan.

·         HSDPA

            High-Speed Downlink Packet Access atau HSDPA, merupakan salah satu protokol yang memper baiki proses downlink atau penurunan data dari server ke perangkat (unduh), dengan kecepatan mencapai 14.4Mbit/s. Sedangkan proses uplink dalam teknologi HSDPA mencapai 384kbit/s. Dengan kecepatan tersebut, pengguna perangkat bergerak dapat menerima data yang berukuran besar seperti lampiran pada e-mail, persentasi dalam bentuk Power point, atauun dapat membuka halaman web.

            Sedai gambaran, jaringan HSDPA dengan kecepatan 3.6Mbit/s dapat mengunduh data musik yang berukuran sekitar 3 Mb dalam waktu 8,3 detik dan data video yang berukuran 5 Mb dalam waktu 13,9 detik. HSDPA hadir sejak tahun 2006 di Eropa.

·         HSUPA

            High-Speed Uplink Packet Access atau HSUPA, merupakan salah satu protokol ponsel yang memperbaiki uplink atau penaikan data dari perangkat ke server (unggah) yang mencapai 5.76Mbit/s. Dengan kecepatan ini, pengguna dapat lebih mudah mengunggah tulisan, gambar, maupun video ke blog pribadi atapun situs seperti YouTube hanya dalam waktu beberapa detik saja. HSUPA juga dapat mempermudah melakukan video streaming dengan kualitas DVD, konverensi video, game real-time, e-mail, dan MMS. Saat terjadi kegagalan dalam pengiriman data, HSUPA dapat melakukan pengiriman ulang. Tingkat kecepatan pengiriman juga dapat disesuaikan dengan keadaan ketika terjadi gangguan jaringan transmisi. HSUPA diluncurkan secara komersial pertama kali pada awal tahun 2007.

·         Di Dunia

            Awal mulanya GSM berkembang di Dunia yaitu pada tahun 1980. Banyak GSM yang telah ada, diantaranya : C-NET yang dikembangkan di berbagai Negara, sepert Jerman dan Portugal. System yang digunakan adalah system RC-2000 dikembangkan di Perancis, system NMT dikembangkan di Belanda. Selain System tersebut ada juga system yang lain yang berkembang di dunia pada saat itu.

            Teknologi analog, merupakan teknologi yang sedang berkembang di Eropa. Seperti yang kita tau, bahwa eropa mempunyai jumlah penduduk yang banyak. Sedangkan teknologi pada saat itu terbatas. Maka dari itu, masyarakat Eropa membentuk sebuah Organisasi pada tahun 1982. Organisasi itu dinamakan Group Special Mobile (GSM). Oorganisai ini mempelopori munculnya teknologi digital selular yang dikenal hingga sekarang dengan sebutan GSM atau (Global System for Mobile Communication).

            GSM sendiri muncul pada pertengahan 1991 dan dijadikan sebagai standar telekomunikasi selular ntuk seluruh Eropa. Pada tahun 1992, standar Type Approval untuk handphone disepakati dengan mempertimbangkan dan memasukan pulihan item pengujian dalam memprodukasi GSM.

            Dan mulai sejak itu, GSM mulai dikenal oleh masyarakat dunia, dari mulai Amerika hingga ke Indonesia. sejak itulah hingga sekarang GSM masih tetap digunakan oleh banyak orang.

·         Di Indonesia

            Jika didunia pada tahun 1992, di Indonesia pada tahun 1993. Saat itu PT. Telkom Indonesia memulai perkembangan. Sebelum GSM berkembang Indonesia dihadapkan pada dua pilihan, yang pertama melanjutkan penggunaan AMPS atau beralih kepada GSM. Dan pada saat itu pada saat era pemerintahan BJ-Habibie, dan memutuskan untuk neralih menggunakan teknologi GSM.

            PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) meluncurkan GSM pertama di Indonesia dengan pemilik saham yaitu, PT Telkom Indonesia, PT Indosat dengan wilayah cukupan layanan meliputi Jakarta da sekitarnya.

            Selanjutnya pada awal 1996, PT Excelcomindo Pratama (XL Axiata) muncul sebagai operator GSM Ketiga, setelah Telkomsel (Satelindo). Dengan mulai nunculnya persaingan antara perusahaan, pemerintah[un mulai mendukung bisnis selular dengan dihapuskannya Bea masuk telepon selular, yang mengakibatkan dampak buruk kepada Harga selular, sekitar Rp. 1.000.000,00. Pada tahun yang sama, Telkomsel memperkenalkan produk prabayar pertama yang diberi nama Simpati sebagai alternative Kartu Halo. Lalu XL Axiata meluncurkan Pro-XL sebagai jawaban atas tantangan dari para kompetitornya, dengan layanan unggulan Roaming pada tahun 1998. Namun, hal itu terganjal dengan masalah krisis moneter. Dan pada saat tahun 2000 – 2002 GSM mulai mendapat persaingan dengan munculnya operator CDMA di Indonesia.

1.  Gird Antena

            Fungsinya : Atena ini mempunyai pasangan antenna yang juga ditempatkan di tempat lain jadi seperti ( antenna pemancar sinyal ) agar antenna tersebut dapat menerima sinyal dari antenna yang lainnya supaya sinyal dari antenna tersebut lebih tajam.

2.    Antena Omni

            Fungsinya : Cangkupan dari antenna ini lebih luas jika dibandingkan dengan ‘Gird Antena’, cangkupan menyebar ke segala arah yang dapat dijangkauannya dan membentuk suatu lingkaran.

3.    Antena Yagi

            Fungsinya : Cangkupan antena ini searah, cangkupannya seperti antena Gird. Namun ada perbedaanya dengan Antena Gird, bedanya adalah antenna ini jarang digunakan dalam jaringan. Entah kenapa ? mungkin saja dalam jaringan banyak kekurangan diantena ini.

4.    Antena Wireless

            Fungsinya : Seperti kita kertahui bersama. Namanya saja sudah antenna Wireless, fungsinya juga tidak jauh beda dengan wireless. Namun antenna Wireless external membentuk focus dari signal yang ada menuju kesuatu arah tertentu saja. Semua wireless antenna sebenarnya agak mengarah, dan ukuran arah kekuatan ditunjukan dengan Gain. Umumya semakin tinggi gain dari antenna wireless, semakin bagus rangenya dan tertentu semakin mahal harganya.

5.    Antenna Sectoral

            Fungsinya : ada banyak jenis dari antenna ini, contohnya Omni Pipih ( Memanjang, kurus, dan persegi ). Sectoral memberikan signal dalam aplikasi point-to-point ataupun point-to-multipoint, dimana beberapa clients akan mengakses jaringan wireless dari arah tertentu saja. Dengan radiasi selebar 180 derajat.